Untukmu, Saudara Seimanku

Untukmu, Saudara Seimanku

Aku ingin bertanya pada umat Islam.

Apakah ia telah terbangun dari tidur panjangnya?

Aku ingin bertanya pada umat Islam.

Sudah selesaikah perdebatannya satu sama lain? 

Aku ingin bertanya pada umat Islam. 

Kapankah kesadaran itu datang?

Kesadaran untuk membuka mata hati, dan sukma nurani?

Bukan ingin belas kasih, bukan harap sedekah pamrih.

Namun kami hanya ingin agar jihad kami tidak sia-sia.

Tatkala dada saudara kami ditembus peluru zionis, dengan bangga kalian mengenakan pakaian dengan logo calvin klein di dada.

Tatkala perut saudara kami hanya diisi seremah roti, justru dengan rakusnya kalian menyantap kudapan McDonalds.

Kami ingin selalu bertahan di sini, menjaga tanah air, menjaga tanah suci.

Kami bangga, kami merasa sangat terhormat menjadi pilihan Allah untuk menjaga tanah para nabi ini.

Terima kasih, untuk kalian yang selalu mendukung kami. Bantuan dari kalian sangatlah berarti. 

Meski kami tahu ini tak kunjung usai, meski kami tahu zionis la’natullah semakin menjadi-jadi.

Tapi inilah perjuangan, perjuangan menggapai syahid, yang didambakan setiap jiwa yang merindu dekapan Rabb-Nya.

Tak terasa, 72 tahun sudah tanah ini dirampas haknya. Akankan bertahan hingga tahun ke-100? 

Jawabannya ada di tangan kita semua, bukan hanya kami di sini.

Wahai saudaraku, berikanlah kontribusimu. Selirih apapun panjatan do’amu akan didengar oleh Yang Maha Mendengar.

Apalah persaudaraan tanpa do’a, apalah arti persaudaraan tanpa pengorbanan.

Meski tak sedarah, tak setanah air, tak sebangsa, tak sebahasa.

Namun ikatan tauhid itu membumbung tinggi melebihi itu semua.

Seolah rasi bintang yang tak memiliki ikatan, namun cahayanya memendar selaksa benang yang memintalnya dengan indah, menjadikannya berada dalam satu baris kesatuan yang begitu memukau tiap mata yang memandang.

Karena kami di sini, bukan dongeng semata, bukan sekedar kolom seorang jurnalis untuk menyampaikan kabar duka.

Kami di sini memadu suka, sebab malaikat ada bersama kami, tatkala seorang dari kami menemui syahidnya.

Syahdu, tatkala Qur’an dilantunkan. 

Bergelora, tatkala nasyid jihad digaungkan.

Di manapun kalian berada, semoga cinta dan salam dari kami tersampaikan. 

Di manapun kalian berada, semoga Allah merahmati, memberkahi, melapangkan rezeki dan cita-cita hingga ke ujung nyawa.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: