Rihlah Sanah Niha’iyah

Rihlah Sanah Niha’iyah

Rihlah Tarbawiyah Wal Iqtishadiyah merupakan salah satu agenda wajib dalam penerapan kurikulum Kulliyatul Muallimat Al-Islamiyah (KMI). Rihlah sendiri dalam bahasa Arab diambil dari kata  رحل – يرحل – رحلة yang berarti berpindah ,berangkat , atau berpergian .Rihlah Tarbawiyah Wal Iqtishadiyah secara umum bisa diartikan perjalanan pendidikan dan perekonomian ,atau lebih kita kenal dengan study tour .Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda akhir tahun Sanah Niha’iyah atau siswa akhir KMI .Karena ditujukan sebagai sarana pembelajaran alternatif sekaligus hiburan .Tempat yang yang dituju dari rihlah itu difokuskan pada kunjungan ke pondok – pondok KMI serta sektor – sektor perekonomian.

Al-Battar menjadi marhalah yang memulai kembali agenda rihlah setelah sempat vacum dalam dua tahun terakhir dikarenakan pandemi .Rihlah pada tahun ini berlangsung selama 4 hari ,tepatnya pada tanggal 14 – 17 Juni 2022. Perjalana dimulai pada dini hari tanggal 14 Juni 2022 dengan tujuan beberapa kota ,diantaranya Ponorogo, Pacitan, Jogjakarta, Solo, Nganjuk dan terakhir Pasuruan .

Ada 3 pondok pesantren yang menjadi tujuan utama pada rihlah Al-Battar ,yaitu Pondok Pesantren Al-Iman Ponorogo, Pondok Pesantren Ibnul Qoyim Jogjakarta, dan Pondok Pesantren Al-Barokah Nganjuk, kesemuanya merupakan pesantren dengan payung yang sama dengan Daarul Ukhuwwah yakni kurikulum KMI.

Meskipun memiliki latar belakang pondok alumni (sebutan untuk pondok-pondok yang didirikan oleh alumni Gontor dan menganut sistem kpesantrenan seperti Gontor) ,namun , tentunya ada begitu banyak hal baru yang ditemukan oleh para santriwati sebagai bahan study banding. Setiap pondok, maju dengan ke-khas-annya masing-masing. Mulai dari kualifikasi guru yang ditawarkan, administrasi pengelolaan pondok, pembiasaan-pembiasaan baik yang diajarkan pada santriwatinya ,seperti cara menjaga kebersihan, pemibiasaan 5s, penggunaan gamis sebgai pkian sehari-hari, bagaimana membiasakan santriwati berbahasa asing melalui literasi ataupun slogan-slogan yang dipajang di berbagai titik.

Semuanya menjadi catatan khusus bagi para santriwati angkatan Al-Battar untuk mempersiapkan diri menghadapi jenjang pengabdian. Tentunya melalui berbagai pertimbangan ,setiap hal baik yang didapat dari pondok lain bisa diaplikasikan di Dupi 1 untuk semakin meningkatkan kualitas pondok.

Tempat lainnya, yang menjadi tujuan rihlah ini adalah IDBC ,Solo. IDBC merupakan singkatan dari Islamic Digital Boarding Collage .Pendiri institut ini ialah Ustadz Junaedi Alfan, pemerhati pendidikan islam sekaligus penemu perpustakaan buku islam terbesar ,Al-Kubro . Beliau menyulap perkmpungannya yang sederhana di Solo menjadi kampung IT yang hidup dan terus aktif bergerak memajukan teknologi untuk dakwah. Disini beliau memperkenalkan teknologi masa depan yakni Metaverse. Kacamata digital 3 dimensi.

Disela-sela kunjungan ke pondok-pondok tersebut rombongan Al-Battar juga mengunjungi beberapa lokasi wisata seperti Goa Gong, Malioboro, dan Taman Safari Prigen .Dalam kalender kegiatan Sanah Niha’iyah ,rihlah memang menjadi penutup rangkaian panjang ujian akhir santriwati KMI .Untuk itulah, rihlah memang menjadi wadah belajar sekaligus refreshing bagi para santriwati setelah menempuh satu tahun yang cukup melelahkan dengan ujian akhir KMI. (Aysyiyah Fitri Ken/Santri Pengabdian)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: