Daarul Ukhuwwah Dalam Kenangan

Daarul Ukhuwwah Dalam Kenangan

Menjadi seorang alumni PPDU Putri adalah hal yang luar biasa. Pasalnya, pondok yang belum genap 9 tahun berdiri ini termasuk pondok yang ‘anti-mainstream’ di Kota Malang. Dengan mottonya “Mencetak Ulama Pejuang” PPDU benar-benar momfokuskan dirinya pada pendidikan agama, namun tanpa melupakan pendidikan ilmu pengetahuan umum lainnya. Ditambah dengan hafalan al-Qur’an dan Bahasa Arab serta Inggrisnya membuat PPDU semakin lengkap dan pas untuk membentuk mental seorang Ulama’ yang berpengetahuan umum dan berwawasan luas.

Lantas, bagaimana perasaan para alumni setelah menamatkan pendidikannya di PPDU? Di sini kami merangkum beberapa pernyataan dari testimoni tiga orang alumni PPDU Putri 01 angkatan 1, 2, dan 3. Langsung saja mari kita simak penuturan dari mereka di bawah ini.

Apa kesan pertama kalian saat mengenal PPDU Putri?

“Pertama kali mengenal PPDU Putri di tahun 2014 masih dengan dua bangunan. Sangat sederhana sekali. Alhamdulillah sekarang fasilitas di PPDU dan bangunannya semakin lengkap dan semakin nyaman.” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Dulu ketika mengenal PPDU hanyalah sebatas pesantren yang berbasis pendidikan berbahasa arab yang hanya fokus terhadap pendidikan agama saja.” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Dulu pernah di SD saya ada kakak kelas alumni PPDU Putra yang bisa berbahasa Arab lancar sekali, kebetulan saya suka pelajaran Bahasa Arab, jadi senang sekali waktu tahu PPDU buka kampus putri di Malang.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Apa kesan kalian setelah mondok di PPDU Putri?

“Di PPDU saya dapat teman baru, suasana baru, ustadzah baru, pelajaran baru, peraturan baru,  semua serba baru. Di pondokku sebelum PPDU (pondok saat masih SMP) tempatnya campur dengan ikhwan jadi agak tidak nyaman. (Karena di PPDU kampus ikhwan dan akhwat dipisah jadi lebih nyaman dan aman)” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Ketika sudah masuk (pondok), proses pembelajaran dan aktivitas-aktivitasnya ternyata tidak hanya sebatas pembelajaran Bahasa Arab dan agama saja, akan tetapi akademik pun masuk dalam pembelajaran. Sangat lengkap!” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Setelah mondok di PPDU pandangan saya tentang agama Islam berubah. Kalau dulu saya memandang islam hanya sebagai agama untuk beribadah saja, tapi setelah masuk PPDU saya jadi paham kalau Islam itu ada di beragam aspek kehidupan kita. Dari yang sepele seperti memberi salam kepada sesama sampai membangun negara ada islam di dalamnya. Islam bukan hanya di masjid atau sekolah saja tapi juga di kantor, pasar, bahkan di istana negara pun Islam bak oksigen yang memberikan kehidupan yang baik bagi seluruh umat manusia. Dan di PPDU prinsip itu semua diajarkan dan ditanamkan kepada kita semua. Jadi saya semakin yakin kalau PPDU telah menjadi salah satu agen penyelamat ideologi umat.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Bagaimana pengalaman kalian bersama Al-Qur’an di pondok?

“Alhamdulillah saat di PPDU hafalanku bertambah meskipun dengan perjuangan untuk menghafal dan memuroja’ahnya, tapi aku senang bisa menambah hafalan.” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Tahfidz Quran di PPDU sangat terfokuskan. Dulu ketika masih di pondok kami selalu didorong untuk selalu menambah plus memuroja’ah hafalan kami dengan program-program pondok yang sangat membantu. Sampai sekarang pun, kebiasaan itu masih terbawa di keseharian kami yang sudah lulus dari pondok.” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Selain mengajarkan bahwa Al-Qur’an harus dibaca, dipahami, dihafalkan dan diamalkan, di PPDU kami diajarkan untuk mencintai Al-Qur’an serta menjadikannya bagian dari hidup kita. No Qur’an, No Life.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Apa perubahan atau pelajaran yang kalian dapatkan dari PPDU dalam hal beribadah?

“Alhamdulillah banyak banget perubahanku dalam ibadah salah satunya sholat tahajjud dan sholat sunnah. Di pondok kita dianjurkan untuk setiap hari sholat tahajjud dan sholat sunnah rawatib. (Karena dulu belum terbiasa untuk menjalankan ibadah sunnah)” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Di pondok ada mutaba’ah harian atau mungkin bisa disebut rekapan ibadah harian yang sangat diperhatikan. Hal ini sangat membantu untuk membangun jiwa-jiwa abid. Seperti tilawah, sholat sunnah, dll. Salah satu yang saya suka adalah rekapan sholat malam. Seperti yang kita ketahui mencari ilmu tidak hanya sebatas belajar dan belajar terus menerus tanpa memperhatikan seberapa jauh tingkat ketakwaan kita dan hubungan kita dengan Allah. Dan hal-hal seperti ini sangat diperhatikan di PPDU.” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Di pondok saya belajar banyak tentang istiqomah. Terutama istiqomah dalam beribadah. Meskipun berat, tapi istiqomah jauh lebih penting daripada jumlah ibadah itu sendiri. Ketika saya sudah menjadi seorang alumni saya menyadari keutamaan istiqomah, yakni bagaimana kita mampu membangun prinsip dan komitmen meskipun kita memiliki segudang kesibukan dan kewajiban.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Apa hal-hal ‘plus’ yang bisa kalian sematkan untuk PPDU?

“Pendidikan Akhlaqul Karimah. Karena di PPDU saya belajar untuk lebih menghormati Ustadz dan Ustadzah, lebih sopan dalam berbicara,dan bersikap.” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Pendidikan Manajemen dengan program organisasi santri. Karena hal itu sangat membantu kami ketika sudah berorganisasi di luar pondok.” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Pendidikan Bahasa. Karena bahasa adalah salah satu kunci penakluk dunia, saya sangat bersyukur PPDU mengadakan program wajib berbahasa Arab dan Inggris.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Terakhir, pesan atau kesan yang ingin kalian sampaikan untuk para santriwati yang mau melanjutkan pendidikannya di PPDU Putri?

“Kunci utama bisa kerasan di pondok itu adalah dengan menaati semua peraturan dan bersabar dalam menghadapi ujian kehidupan di pondok apapun itu.” (Khadijah, alumni PPDU angkatan pertama)

“Saya sangat bersyukur menjadi salah satu lulusan Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah. Tak pernah terbayang sampai saat ini apa yang saya dan kawan-kawan rasakan adalah hasil dari jerih payah pondok. Saya banyak sekali merasakan hal-hal yang sebelumnya belum pernah muncul di dalam pikian saya, salah satunya yaitu bisa kuliah di Mesir. Karena dulu tidak pernah terfikirkan kalau akan seperti ini ketika saya sudah lulus dari PPDU.” (Millah, alumni PPDU angkatan kedua)

“Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan saya mondok di PPDU. Bertemu dengan para asatidz, kawan, dan lingkungan yang luar biasa. Jujur, saya belum pernah bertemu dengan orang-orang setulus dan sebaik yang pernah saya temui di pondok. Sesuai dengan namanya ‘Daarul Ukhuwwah’, saya benar-benar merasakan ukhuwwah, persaudaraan islam yang hakiki di PPDU.” (Afaf, alumni PPDU angkatan ketiga)

Demikian kami rangkumkan testimoni singkat dari para perwakilan alumni PPDU Putri 01 alumni pertama, kedua, dan ketiga. Semoga yang singkat ini bisa menjawab rasa penasaran dari para pembaca sekalian. Terutama bagi para calon santriwati dan walinya.

Menghabiskan 7 atau 5 tahun di PPDU bukanlah tanpa arti dan makna. Namun penuh dengan hikmah dan rahmah. Ayo mondok di PPDU!

Wallahu a’lam bish showab..

[Admin]

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: