Eid Al-Adha 1444 H
Eid Al-Adha 1444 H
Idul adha merupakan salah satu perayaan penting bagi seluruh umat muslim di dunia. Di samping itu, makna dari Idul Adha di dalam bahasa arab adalah Ied berarti (kembali) sedangkan Al-Adha berarti berkurban. Jadi, dapat disimpulkan jika arti dari Idul Adha adalah Hari Raya yang kembali berkurban.
Al-Ustadz Ahmad Syakirin Asmu’i, Lc., MA juga menyampaikan dalam khutbahnya, yaitu;
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). [Qs. Al-Kautsar : 2]
Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa ia memiliki 2 maksud;
- Makna ‘aam (maksud secara umum) adalah berkorban demi kemuliaan akhirat untuk mencapai Jannah-Nya. Yang artinya mengorbanakan tenaga, pikiran, dan hawa nafsu yang ditekan untuk melaksanakan perintah Allah semata.
- Makna khas (maksud secara khusus) adalah mengorbankan hewan kurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di sisi lain, Hari Raya Idul Adha juga memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari Idul Fitri, yakni pemotongan hewan kurban lalu dagingnya di bagikan kepada masyarakat sekitar ataupun diolah untuk dikonsumsi.
Adapun sunnah-sunnah di dalam hari raya ini, diantaranya :
- Tidak memotong kuku ataupun rambut-rambut yang terdapat di seluruh badan
- Mandi besar sebelum shalat ied dilaksanakan
- Mengenakan pakaian terbaik
- Tidak mengonsumsi makanan sebelum shalat Ied dilaksanakan
- Melewati jalan yang berbeda antara jalan pergi dan jalan pulang
Dan salah satu kegiatan rutin di Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri 1 saat Hari Raya Idul Adha adalah shalat Ied berjamaah yang terletak di lapangan belakang asrama tabligh. Dan pada tahun ini yang bertepatan pada hari kamis, 29 Juni 2023, shalat ied diimami oleh Al-Ustadz Dafik Syahroni, Lc. MH dan khutbah yang disampaikan oleh pimpinan kami sendiri, yaitu KH.Ahmad Syakirin Asmu’i, Lc., MA.
Sementara itu, di Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri 1 sendiri juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang terdiri dari 7 ekor kambing dan 4 ekor sapi yang langsung ditangani sendiri oleh KH. Ahmad Syakirin Asmu’i, Lc., MA dan beberapa rekan untuk penyembelihan, sementara OSADU membantu dalam pencucian daging, pemotongan daging, hingga pembakaran sate untuk dijadikan lauk bagi santriwati DUPI 1.