Kemudahan Mendapatkan Alat Tulis
Pena merupakan alat utama dalam menghasilkan sebuah karya tulis atau karangan, serta simbol pengetahuan di dalam dunia ini. Di zaman ini pasti sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan sebuah alat tulis. Yang mana kita mudah untuk membuat sebuah karangan.
Padahal di zaman dahulu, sulit sekali bagi manusia untuk mendapatkan sebuah alat tulis. Sehingga orang-orang pada zaman dahulu harus mencari sebuah tinta dan penanya agar bisa membuat sebuah karangan yang berguna untuk keturunannya.
Tanpa kita sadari, di dalam kemudahan mendapatkan alat tulis ini termasuk salah satu pertanda hari kiamat Sughra (kecil) yang sangat jelas.
Di dalam sebuah hadist dari Abdullah bin Mas’ud R.A bersabda bahwa Rasulullah SAW berkata:
أنَّ بين يدَي السّاعةِ تسليمَ الخاصّةِ و فُشُوَّ التجارة حتَّى تُعينَ المرأةُ زوجهَا على التّجارة و قطع الأرحام و شهادة الزّور و كتمان شهادة الحقّ و ظهور القلمِ
Artinya: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat antara lain: mengucap salam kepada orang-orang tertentu, maraknya aktivitas perdagangan (sampai-sampai seorang istri membantu suaminya dalam mengurus perniagaan), terputusnya tali silaturahmi, banyaknya kesaksian palsu dan tersembunyinya kesaksian yang benar, serta munculnya pena.” (Ahmad/ Al-Mausu’ah fi al-Fitan wa al-Malahim wa Asyrath al-Sa’ah)
Maksud dari munculnya pena dalam hadist tersebut adalah tersebar luasnya karangan-karangan serta buku-buku. Apalagi sekarang sudah menyebar ke berbagai pelosok daerah. Fenomena penyebaran buku ini merupakan perkara yang telah terbukti pada zaman kita ini. Faktor giatnya pembelajaran juga turut ambil bagian dalam menumbuh kembangkan pertanda ini.
Dalam interpretasi Al-Barzanji memberikan sebuah pernyataan terhadap fenomena tersebarnya pena ini. Beliau juga menyatakan, “Maksud dari tersebarnya pena bisa diartikan dengan banyaknya penulis tetapi ulama’nya sedikit. Mereka belajar menulis hanya bertujuan agar diangkat menjadi pegawai kesultanan.”
Sehingga yang dimaksud dengan tersebarnya pena adalah dengan tersebar luasnya pembelajaran untuk mencari dunia atau berkembang sedikit untuk meraih kedudukan. Sehingga menuntut ilmu sekarang tidak lagi diniatkan dalam mengharapkan ridha-Nya. Akan tetapi telah digantikan untuk mencari sebuah ijazah atau mendapatkan sebuah pekerjaan. Inilah kenyataan yang telah terjadi di zaman kita sekarang.
Oleh karena itu, kita harus mengintropeksi diri kita lagi untuk meniatkan bahwa menuntut ilmu hanya karena mengharap ridha Allah SWT. Dan dapat menjadi bekal untuk diri kita di kehidupan Akhirat nanti, agar ilmu yang kita dapatkan menjadi berkah untuk diri kita dan bermanfaat untuk orang lain.
Sumber: Ahmad, Muhammad. 2015. Ensiklopedia Akhir Zaman. Surakarta: Granada Mediatama.
〈Nafa’a Dina Salamah〉
STAY TUNE—
Website: ppduputri.or.id
You Tube: DUPI ONE TV
Instagram: dupione_malang
Tiktok: dupione
Facebook: Daarul Ukhuwwah Putri I