Kajian Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’ (9)
PELAJARAN KELIMA : HAK DAN KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN
Wahai anakku, engkau telah menjadi seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki banyak teman. Mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu jangan engkau menyakiti hati dan berlaku buruk terhadap mereka.
Wahai anakku, bila engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan tempat duduk (tidak memberi kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu termasuk perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat tidak enak di hati serta memunculkan banyak keburukan.
Allah Ta’ala berfirman :
ياآيّها الّذين أمنوا إذا قيل لكم تفسّحوا فى المجالس فافسحوا يفسح الله لكم وإذا قيل انشزوا ففشزوا . يرفع الله الّذين امنوا منكم والّذين اوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير
“Hai orang orang yang beriman, bila dikatakan padamu: berlapang lapanglah dalam majelis maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang orang yang menuntut ilmu. Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Mujadalah: 11)
Wahai anakku, bila seorang temanmu mendapat kesulitan dalam belajar dan bertanya pada gurumu, dengarkanlah baik baik jawaban gurumu tersebut, mungkin dengan demikian engkau akan mendapat faedah yang sebelumnya tidak kau ketahui. Hindarilah olehmu kata-kata yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukan wajah sinis karena kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.
Wahai anakku, Imam Abu Hanifah (pendiri mazhab Hanafi) pada suatu waktu ditanya, “Apa sebabnya sehingga engkau mendapat ketinggian ilmu pengetahuan yang sangat luas?” Jawab Imam Abu Hanifah, “Aku tidak malas dalam mengambil manfaat (dengan belajar dan mengajar)dan aku tidak pernah mencegah orang yang ingin belajar dariku.”