Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri

Kajian Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’

Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’ merupakan sebuah kitab kecil yang banyak dikaji di beberapa pondok pesantren, madrasah diniyah, dan juga pengajian yang diperuntukkan untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’

Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’ ini disusun oleh Syekh Muhammad Syakir. Kitab ini berisikan tentang penjelasan mengenai nilai-nilai akhlaq, budi pekerti, dan tata krama yang sangat cocok diajarkan kepada santri untuk membekali diri sebagai pribadi yang berakhlaqul karimah, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, baik berhubungan horizontal maupun berhubungan vertikal.

Kali ini kita akan membahas beberapa nasehat guru kepada murid beserta pembahasannya.

Seorang murid kepada gurunya laksana anak bagi orang tuanya, sangat berharga dan menjadi yang terkasih di hidupnya. Oleh karena itu, semua nasihat dan arahan guru bagi muridnya pasti akan sangat bermanfaat sehingga tidak ada yang akan merugikannya di dunia maupun di akhirat.

  1. Jasmani Sehat

Kesehatan jasmani dimulai dari asupan makanan yang sehat pula. Oleh karena itu, seyogyanya ananda memilih dan memilah makanan yang sehat, bukan hanya yang menarik di mata maupun di lidah saja.

2. Otak Cerdas

Otak yang cerdas dimulai dari keinginan seseorang untuk berpikir, dari hal yang paling remeh di sekitarnya sampai hal-hal yang berkaitan dengan akhirat dan masyarakat.

3. Hati Bersih

Hati yang bersih diibaratkan bagai salju yang putih bersih dan murni. Hati yang bersih pula lah salah satu sebab keridhaan Allah Ta’ala hingga seseorang dimasukkanNya ke surgaNya. Salah satu tanda-tanda bersihnya hati adalah ketika seseorang tidak melakukan perbuatan buruk kepada orang lain secara lisan maupun tulisan, seperti menggunjing, menuduh, mengejek, serta perbuatan hina lainnya.

4. Akhlak Mulia

Akhlak yang mulia merupakan salah satu ciri muslim sejati. Akhlak mulia juga bisa dibuktikan ketika ananda suka menolong sesama tanpa pamrih serta pandang bulu. Karena tolong menolong dalam kebaikan adalah sifat yang disukai Allah SWT maupun muslim lainnya.

5. Santun dalam Berperilaku

Ketika berada di lingkungan masyarakat, tentu kita akan menemui berbagai jenis manusia. Dimulai dari yang muda sampai yang tua, yang miskin sampai yang kaya, serta masih banyak golongan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, dalam berperilaku kepada orang lain ananda haruslah bersikap santun sejak dini.

6. Menjauhi Perkataan Buruk

Salah satu kerusakan moral di zaman modern ini adalah maraknya perkataan-perkataan buruk. Oleh karena itu, ananda seharusnya menjaga pergaulan dan menjada lisan dari perkataan-perkatan buruk yang kotor dan keji.

7. Lembut dalam Bergaul

Lembut tidak selalu identik dengan perempuan. Lembut juga bukan berarti kelemahan. Justru di dalam kelembutan itu Allah memberikan sesuatu yang Ia tidak berikan kepada kekerasan.

8. Disukai Kawan

Teman adalah orang yang paling dekat dengan kita. Merekalah orang-orang yang akan membantu kita ketika kita sedang berada dalam kesusahan dan kesulitan. Oleh karena itu, jika ananda disukai banyak kawan, maka ananda akan lebih mudah menjalani kehidupan serta melewati halang rintang di dalamnya.

9. Berbuat Baik Kepada Fakir Miskin

Berbuat baik kepada fakir miskin bisa dibuktikan dengan shadaqah harta, berbagi makanan, atau bahkan jika kita tidak memiliki makanan maka senyuman yang tulus mampu meringankan beban mereka. Karena pada umumnya, ketika seseorang melihat orang miskin, maka ia akan menghardik dan meremehkannya. Namun bagi seorang pelajar muslim, kita dianjurkan untuk berbuat maik dengan para fakir miskin bagaimana pun kondisinya.

10. Menyayangi Orang yang Lemah

Orang yang lemah bisa diartikan juga orang yang lebih muda dari kita seperti junior ataupun adik kandung kita sendiri. Karena biasanya, senioritas menghalalkan segala macam cara untuk membuktikan kekuasaannya seperti contohnya kasus bullying di sekolah-sekolah zaman sekarang.

11. Pemaaf

Semua manusia pasti pernah berbuat salah, mulai dari kesalahan kecil sampai yang besar. Karena tiada manusia yang sempurna maupun manusia yang ajaib. Oleh karena itu, kata maaf menjadi kunci jalan keluar segala masalah yang diperbuat oleh manusia.

12. Memperhatikan Sholat dan Ibadah Lainnya

Sholat adalah amal ibadah pertama yang akan dihisab kelak. Apabila sholat seseorang baik, maka baiklah seluruh amalannya. Sebaliknya, apabila sholat seseorang buruk, maka buruklah seluruh amalannya. Oleh karena itu, ananda haruslah senantiasa sholat 5 waktu berjama’ah tanpa menunda-nundanya. Serta tidak meremehkan ibadah lainnya seperti berdzikir, puasa, ataupun sekedar bershadaqah kepada fakir miskin.

Demikianlah beberapa penggal hikmah yang mampu kita sampaikan lewat rangkuman sederhana ini. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa yang akan mendatang. Amin Yaa Rabbal ‘aalamiin..

Tinggalkan Balasan