Tentang Pendidikan S2 Al-Ustadzah Afifah Nuraniyah, Lc., MPd.

Tentang Pendidikan S2 Al-Ustadzah Afifah Nuraniyah, Lc., MPd.

Wawancara Al-Ustadzah Afifah Nuraniyah, Lc., MPd. Mudirah PPDU Putri 1, telah menyelesaikan pendidikannya yang lanjut ke jenjang Magister.

Awalnya, Ustadzah Afifah tidak pernah terpikirkan untuk melanjutkan pendidikannya menuju ke jenjang yang lebih tinggi lagi selain mendapatkan gelar License-nya, yang lulus pada tahun 2001. Beliau telah vakum dari dunia perkuliahannya selama 20 tahun dan menjadi seorang mudirah di Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri 1, Cemorokandang, Malang ini. Namun pada tahun 2021, baru terbesit dalam pikiran beliau untuk mencoba mencari pengalaman baru dengan lanjut kuliah di Indonesia.

Beliau memiliki 2 motivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tersebut. Motivasi yang pertama adalah karena ingin mencari pengalaman bagaimana rasanya kuliah di Indonesia, dan motivasi yang kedua adalah karena adanya Beasiswa MADIN dari Pemprov Jawa Timur yang membuat beliau terdorong untuk mencoba mendapatkan beasiswa tersebut. Dan Alhamdulillah, beliau berhasil mendapatkannya.

Kuliah dengan gelar Magister ini, dimulai pada tahun ajaran 2021 hingga 2023 di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Aly (STAIMA) Al-Hikam, Malang. Alasan beliau memilih Kampus ini karena jarak Pondok dengan Kampus STAIMA Al-Hikam adalah yang paling dekat. Dan selama kuliah 4 semester ini, beliau menjalani kuliah online dan hanya datang ke Kampus pada waktu-waktu tertentu saja. Beliau pun juga tidak pernah khawatir untuk masalah pembagian waktu, antara waktu kuliah dan amanah yang beliau emban.

Alasan beliau mengambil jurusan yang berbeda dari jurusan pada saat S1 yaitu jurusan Lughah (Bahasa Arab), adalah karena program Beasiswa MADIN hanya menyediakan pada jurusan Pendidikan Agama Islam saja. Andai program beasiswa tersebut ada pada jurusan Bahasa Arab, maka sudah pasti dari awal beliau mengambil jurusan tersebut.

Salah satu tantangan yang beliau dapatkan adalah pada saat mengerjakan tesis, bukan karena tesis yang tidak selesai-selesai, namun karena sulitnya mengatur waktu pada diri sendiri. Karena terbiasa diberi jadwal pada saat kuliah sehingga semua terasa begitu tertata, namun pada saat pembuatan tesis semua diserahkan pada diri masing-masing. Sehingga terasa begitu sulit, terutama pada saat pengetikan yang dikarenakan tidak terbiasa menggunakan teknologi. Dan beliau sangat bersyukur karena memiliki teman yang sangat peduli dengan keadaan teman lainnya yang terlihat mulai kendor dan datang membantu menyelesaikan tesis beliau.

 


Website: www.ppduputri.or.id

You Tube: DUPI ONE TV

Instagram: @dupione_malang

Facebook: Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri I

Tinggalkan Balasan