Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri

Langkah Kaki

Sadarkah kita kalau langkah kaki kita termasuk salah satu pintu kemaksiatan. Yang mana kita pasti pernah berjalan menuju tempat-tempat yang kurang manfaatnya. Dan kita juga pasti pernah berjalan menuju tempat-tempat yang bermanfaat, contohnya; sekolah, masjid, majelis ilmu, dan lain sebagainya. Jadi yang kita upayakan adalah menjaga langkah kaki kita agar tidak menuju kemaksiatan.

Menjaga langkah kaki dilakukan dengan tidak melangkahkan kakinya kecuali untuk perkara yang diharapkan pahalanya. Jika pada langkah kaki itu tidak terdapat tambahan pahala, maka duduk lebih baik baginya. Seseorang juga dapat keluar melangkahkan kaki untuk setiap perkara yang mubah, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sekaligus meniatkannya karena Allah. Sehingga langkah kakinya pun bernilai ibadah.

Ketergelinciran pada manusia itu terdapat dua macam, yaitu: Ketergelinciran sebagai pasangan yang lain, yaitu pada firman Allah SWT:

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

Artinya: Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam.”  [QS: Al-Furqan – Ayat 63]

Allah SWT mensifati mereka dengan orang-orang yang istiqamah dalam ucapan dan langkah. Hal ini sebagaimana Dia menggabungkan antara pandangan dan keinginan dalam firman-Nya:

يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ

Artinya: Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. [Qs. Al-Mu’min:19]

Maka dari itu kita harus menjaga langkah kaki kita agar tidak menuju kemaksiatan. Yaitu dengan cara melangkahkan kaki kita menuju tempat-tempat yang bermanfaat untuk kita. Sebagai sarana pendekatan diri kita kepada Allah SWT, agar langkah kaki kita bernilai ibadah dan kita akan memperoleh pahala dari-Nya. Dan semoga kita juga dapat menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya. Aamiiin. 🤲🏻

Sumber: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. 2017. Ad daa’ Wad Dawaa’. Saudi Arabia: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 

〈Nafa’a Dina Salamah〉 

 


STAY TUNE—

Website: ppduputri.or.id

YouTube: DUPI ONE TV 

Instagram: dupione_malang

Tiktok: dupione 

Facebook: Daarul Ukhuwwah Putri I

Tinggalkan Balasan