Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri

Mimpi Buruk Para Pahlawan

Sejarah telah mencatat bahwa beratus-ratus pahlawan telah gugur demi membela tanah air tercinta. Ada yang gugur dan diketahui namanya, namun ada pula yang gugur tanpa meninggalkan nama. Meski tanpa meninggalkan nama, para pahlawan tersebut meninggalkan pelajaran yang amat berharga bagi para generasi muda. Bahwasanya, seorang pahlawan tidak berjuang demi nama atau kedudukan semata, namun justru untuk anak cucunya. Agar mereka tahu, hakikat perjuangan sejati seorang pahlawan.

Perkuburan Baqi’, tempat peristirahatan para syuhada’ yang tak dikenal semua namanya
nisan pahlawan tak dikenal di pemakaman di Surabaya

Di dalam peristirahatan terakhirnya, para pahlawan tersebut memimpikan satu asa semasa hidupnya. Semboyan perjuangan yang selalu melekat dalam benaknya dan menghiasa mimpi-mimpinya, “MERDEKA atau MATI!” Dan benarlah, mimpi itu telah menjadi kenyataan. Mereka telah meninggalkan dunia dan seisinya, namun kemerdekaan juga telah diwujudkan setelah kematiannya.

Namun, ada satu mimpi buruk yang menimpa tidur malam mereka. Mimpi buruk yang mungkin akan berubah menjadi kenyataan ketika mereka telah tiada. Mimpi yang entah bagaimana cara menghilangkannya.

Mimpi buruk itu mempertanyakan tentang masa depan generasi setelah mereka. Akankah generasi-generasi yang akan datang mampu menjadi generasi pahlawan? Mampukah mereka mempertahankan kemerdekaan yang selama ini telah mereka perjuangkan? PPDU Putri 01 siap menjawabnya.

Dengan salah satu kegiatan tahunan pondok, yakni mukhoyyam atau perkemahan. Kegiatan ini melatih kepemimpinan dan kedisiplinan santriwati, sembari mengajak mereka untuk mentadabburi alam sekitar. Karena generasi pahlawan tidak lahir dengan sendirinya, namun ada proses pembinaan dan pengokohan di dalamnya.

***

Orasi Bung Tomo yang diabadikan dalam prasasti

Semangat para pahlawan memang masih tergambarkan jelas dalam buku-buku dan monumen sejarah. Kita juga dapat mengakses internet untuk ikut menyaksikan kisah pengorbanan mereka lewat video-video dokumenter ataupun teks-teks sejarah yang terarsipkan. Namun, apakah ada yang mampu menyaingi semangat mereka?

Ya, ada. Itulah semangat para santri dan santriwati yang juga sama-sama memekikkan takbir pengobar semangat di setiap saat. Dua kata bermakna seluas langit dan bumi. Kata yang juga mengobarkan bara api semangat arek-arek Suroboyo dan juga syubbaanul Filisthiin. ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR! Bahkan, mereka yang tak paham betul artinya bisa menangkap gelora api semangat yang menyala-nyala tersirat di dalamnya.

SELAMAT HARI PAHLAWAN 2020!

SEMOGA GENERASI-GENERASI PAHLAWAN TERUS LAHIR DARI RAHIM KITA, TERUS MENGANGKAT PANJI-NYA KE SELURUH PENJURU DUNIA…

ALLAHU AKBAR!

Tinggalkan Balasan