Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri

TIDAK ADA DOSA BESAR KECUALI DENGAN ISTIGHFAR

Sabtu, 4 November 2023

Kembali lagi dengan muhadhoroh pekanan bersama Al-Ustadz KH. Ahmad Syakirin Asmu’i, Lc., MA. Mengkaji kitab Nashoikhul Ibad karangan Syaikh Imam Nawawi Al-Bantani.

Ustadz mengawali muhadhoroh dengan ajakan semangat literasi.

‘” Menjadi ustadz/ah harus suka literasi (membaca dan menulis), menghormati buku sama dengan menghormati ulama. Santri juga harus menjadi orang yang paling menghormati Al-qur’an atau pun karya ulama.” ucap ustadz Syakirin.

المقالة الحادية عشرة (عن بعض الحكماء) أي الأولياء (لاتحقروا الذنوب الصغار) أي لا تعدوها صغارا (فإنها تتشعب منها الذنوب الكبار) و أيضا ربما يكون غضب الله تعالى في تلك الصغار.

Yang diambil dari sebagian hukama’ (orang yang bijaksana atau para auliya’(wali)) yang mengatakan bahwa; janganlah kalian meremehkan dosa-dosa yang kecil, jangan kau hitung (jangan dianggap sepele) alasannya karena akan bercabang atau menyebar, boleh jadi juga murka Allah itu akan datang pada dosa kecil yang dibiarkan (kalau kita bertaubat, Allah suka).

Santri harus lapang dada, mudah minta maaf dan mudah memaafkan.

وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

“ dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

المقالة الثانية عشرة (عن النبي ﷺ : (لاصغيرة مع الإصرار) فإنها بالمواظبة عليها تعظم فتصير كبيرة, وأيضا إنها على عزم استدامتها تصير كبيرة فإن نية المرء في المعاصى كانت معصية (ولا كبيرة مع الإستغفار) أي التوبة بشروطها فإن التوبة تمحو أثر الخطيئة وإن كانت كبيرة. روى هاذا الحديث الديلمى عن ابن عباس لكن بتقديم الجملة الأخيرة عن الأولى.

Tidak ada yang namanya dosa kecil kalau bersama dengan isror (terus menerus tidak berhenti), terbiasa dengan melakukan dosa kecil maka akan menjadi besar. Begitu juga orang yang ber-azam melakukannya dengan niat terus menerus, maka niat buruk seseorang tersebut juga termasuk dalam maksiat. Tidak ada dosa besar kalau disertai dengan istigfar/meminta ampunan yakni taubat dengan syarat-syaratnya.

Syarat taubat :

  • waktu yang kemarin -> harus disesali
  • sekarang -> diakui bahwa saya salah
  • besok -> berazam memperbaiki diri dengan melakukan amal shalih

 

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”

〈Shofuro Auladana Mufidah〉 


Sekian untuk muhadharah kali ini. Untuk kajian selengkapnya, tonton Live Streaming pada channel YouTube kami. Hanya di DUPI ONE TV!

 


STAY TUNE—

Website: ppduputri.or.id

YouTube: DUPI ONE TV

Instagram: dupione_malang

Tiktok: dupione

Facebook: Daarul Ukhuwwah Putri I

 

 

Tinggalkan Balasan